BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

IDIA Prenduan-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Sumenep bekerjasama dengan Pusat Studi Islam (PUSDILAM) menggelar Seminar Motivasi di Gedung Serba Guna TMI Putri Al-Amien Prenduan, Madura Jawa Timur, Jumat (14/2).

Acara yang mengangkat tema “Millenial Baper (Bawa Perubahan) The power of young generation” ini mengundang Ustadz Ridho Febry sebagai pembicara. Kehadiran beliau merupakan jawaban atas undangan Badan Ekseskutif Mahasiswa IDIA Prenduan dalam rangka kegiatan seminar motivasi.

Kegiatan tersebut disambut dengan antusias oleh para peserta baik dari kalangan santriwan/wati maupun umum. Hampir seribu peserta ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, meskipun kampus sedang libur pekan. Mewakili Rektor IDIA Prenduan, Warek I, Dr. Musleh Wahid, M.Pd. menyampaikan bahwa beliau sangat mengapresiasi acara Seminar Motivasi yang telah mengandeng Ustadz Ridho Febry selaku Founder yayasan Berani Hijrah Indonesia, Pembina Tauhid Movement dan Advisor Gerakan Asyik Bandung.

“Semoga pemuda harapan masa depan selalu berjalan di jalan yang benar. Jangan takut menghadapi masa depan. Seperti kutipan Ali Bin Abi Thalib ‘Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba dalam amanah, keikhlasan dan kejujuran. Maka jangan katakan pada Allah aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah aku punya Allah Yang Maha Segalanya,” ungkapnya.

Dalam kesempatannya, Ustadz Ridho Febry memberi motivasi bahwa para pemuda harus memperbaiki diri, berakhlak baik, dan melakukan tindakan nyata apabila ingin melakukan perubahan.

Setidaknya ada delapan tips yang disampaikan Ustadz Febry untuk melakukan perubahan. Antaranya, bertakwa kepada Allah SWT; tidak hanya kuat fisik, tetapi kuat iman dan kuat hati; menjalani semua dengan sabar; memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk melakukan hal yang bermanfaat; menghilangkan mental blok yaitu merasa segala hal mustahil; menghilangkan kebiasaab buruk seperti, menunda-nunda suatu pekerjaan; jangan menjadi pribadi yang mudah mengeluh; action sekarang juga.

Tidak hanya itu, beliau juga mengatakan jika seorang dai ingin berdakwah maka harus datang sebagai saudara lalu terlebih dahulu harus mengambil hati mad’u (orang yang menerima dakwah) baru sampaikan apa yang menjadi maksud kita. Karena berdakwah itu ada seninya.

“Seorang pemuda harus memiliki visi hidup yang spesifik. Semua pemuda ditantang untuk bergerak dalam kebaikan” pungkasnya.

Acara Seminar Motivasi kemudian diakhiri dengan pemberian cindera mata dan kenang-kenangan dari pihak IDIA Prenduan yang diwakili oleh Mudir Ma’had Lil Banat: KH. Moh Fikri Husein, MA dan Ketua PUSDILAM: Dr. H. Muhammad Fattah, MA kepada Ustadz Ridho Febry sekaligus foto bersama. (Siti Azhara/AJMI/ Fak. Dakwah/BPI semester 4)