MATARAM, 21/5/2024. Salah satu program utama yang dilaksanakan oleh Qur’anic Centre UIN Mataram adalah kajian rutin tematik-kontekstual. Program ini mengundang para ahli Al-Qur’an untuk membahas kajian Al-Qur’an dalam konteks kekinian. Agenda ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman Al-Qur’an dalam kehidupan modern, terbuka untuk umum, dan dirancang bagi semua kalangan, termasuk pelajar, akademisi, dan masyarakat yang berminat memahami serta mengaplikasikan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian tematik-kontekstual ini merupakan bagian dari kerja sama yang telah disepakati oleh Rektor Universitas Islam Negeri Mataram, Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag, dengan Rektor Universitas Al-Amien Prenduan, Dr. KH. Muhtadi Abdul Munim, MA., pada Rabu, 02 Maret 2022 di Universitas Islam Negeri Mataram. Kegiatan ini mencerminkan visi besar Qur’anic Centre sebagai lembaga unggul dalam pengkajian, penelitian, dan pengembangan nilai-nilai Al-Qur’an.
Dalam sambutannya, Ketua Qur’anic Centre Dr. Fitrah Sugiarto, M.Th.I., menegaskan bahwa agenda ini adalah upaya Qur’anic Centre untuk menawarkan kajian Al-Qur’an yang relevan dengan fenomena modern, memberikan solusi yang berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada masyarakat. Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. Subhan Abdullah Acim, MA, juga menekankan pentingnya kajian ini untuk memacu kesadaran masyarakat, terutama mahasiswa UIN Mataram, agar responsif terhadap fenomena sosial dan perkembangan zaman yang semakin modern.
Agenda ini menjadi kajian pertama yang diisi oleh KH. Dr. Ghozi Mubarak Idris, MA., pakar tafsir dan Ketua Senat Universitas Al-Amien Prenduan, serta Wakil Pimpinan Ponpes Al-Amien Prenduan, Sumenep, Jawa Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari utusan sekolah-sekolah di Kota Mataram dan mahasiswa UIN Mataram, termasuk komunitas yang fokus pada kajian Al-Qur’an seperti KOMFAS dan UKM PUSPA. Peserta mengikuti kegiatan dengan penuh khidmat, dimulai dengan kajian mendasar dan diakhiri dengan diskusi yang aktif dan responsif.
KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA., menyampaikan bahwa kajian tematik-kontekstual Al-Qur’an adalah tren menarik yang merespons fenomena sosial saat ini. Kajian ini mengintegrasikan masalah sosial dengan ayat-ayat Al-Qur’an, menghasilkan gagasan dan corak baru dalam kajian Al-Qur’an seperti Tafsir Ilmi yang digemari para peneliti modern. Beliau juga menekankan bahwa kajian Al-Qur’an di universitas tidak hanya mencetak mufassir tetapi juga peneliti tafsir untuk memanifestasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam berbagai ranah keilmuan.
Al-Qur’an, sebagai kitab suci yang relevan sepanjang masa dan tempat, dapat diselaraskan dengan semua kajian keilmuan dan situasi sosial. Beliau mengutip ungkapan Abdullah bin Abbas dan Imam Syafi’i untuk menegaskan bahwa Al-Qur’an mengandung solusi untuk semua masalah, dan ketidakmampuan kita dalam mencari solusi tersebut bukan kesalahan Al-Qur’an.
KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA., juga mengungkapkan bahwa Qur’anic Centre harus selalu menjadi lokomotif dalam mengkaji fenomena sosial dengan pendekatan Al-Qur’an yang inklusif, moderat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Harapannya, akan muncul cendekiawan muslim yang konsen dalam kajian Al-Qur’an dan responsif terhadap segala situasi dalam masyarakat, sehingga kemukjizatan Al-Qur’an selalu dapat dibuktikan baik secara tekstual maupun kontekstual.
Di akhir agenda, Ketua Qur’anic Centre Dr. Fitrah Sugiarto, M.Th.I., bersama Ketua Senat Universitas Al-Amien Prenduan KH. Ghozi Mubarok Idris, MA., menandatangani kontrak kerja sama sebagai implementasi kerja sama antara kedua lembaga.
“Jika tidak dapat menemukan solusi dari masalah dalam Al-Qur’an, maka bukan salah Al-Qur’an tapi kita yang tidak tahu cara mencari solusinya dalam Al-Qur’an” (KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA., Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura).
Oleh: Tim Qur’anic Centre UIN Mataram