Sabtu, 1 November 2025, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Al-Amien Prenduan menggelar webinar bertajuk “Menjaga Semangat Mengajar: Strategi Pencegahan Burnout untuk Guru PAUD”. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh seluruh dosen, dan mahasiswa seluruh angkatan prodi PIAUD.
Dalam kegiatan tersebut, hadir sebagai narasumber Ike Syamsiah, M.Psi., seorang dosen di Prodi PIAUD Universitas Al-Amien Prenduan yang dikenal aktif dalam bidang psikologi pendidikan dan pengembangan profesionalisme guru.
Pentingnya Mencegah Burnout pada Guru PAUD
Mengawali materinya, Bu Ike menjelaskan mengenai burnout, yaitu kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik yang disebabkan oleh stres berkepanjangan dalam pekerjaan. Menurutnya, fenomena ini sering dialami oleh guru, terutama guru PAUD, yang setiap hari berinteraksi dengan anak-anak dan dituntut untuk selalu tampil penuh energi serta kesabaran.

“Anak-anak tidak belajar dari guru yang lelah,” tegas Bu Ike, mengingatkan pentingnya kesehatan mental dan emosional bagi tenaga pendidik.
Ia menjelaskan bahwa profesionalisme guru bukan hanya soal kemampuan mengajar, tetapi juga kemampuan menjaga keseimbangan diri agar tetap semangat dalam mendidik.
Strategi Menghadapi dan Mencegah Burnout
Dalam paparannya, Bu Ike memaparkan beberapa strategi untuk mencegah dan mengatasi burnout, salah satunya melalui “emosional recharge” atau pengisian ulang energi emosional. Beberapa cara yang ia sarankan antara lain:
Fokus memulihkan energi diri, misalnya dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan di luar rutinitas mengajar.
Istirahat yang berkualitas, dengan menjaga pola tidur dan waktu rehat yang cukup.
Membuat jurnal emosi (emotional journaling) untuk menyalurkan perasaan secara sehat.
Sesi diskusi berlangsung aktif. Salah satu peserta, Duwi Istiqomah Nadiroh, mahasiswa semester 3 Prodi PIAUD, mengajukan pertanyaan yang cukup relevan dengan kondisi mahasiswa sekaligus calon guru. Ia bertanya,
“Bagaimana cara mengatasi emosi yang tidak stabil karena sejak pagi sudah mengajar, kadang partner kerja membuat kesal, siangnya kuliah, lalu pulang membawa banyak tugas dari dosen, dan malamnya harus mengerjakan tugas untuk esok hari?”

Menanggapi pertanyaan tersebut, Bu Ike memberikan penjelasan dengan empati dan solusi praktis. Ia menyarankan agar peserta belajar mengelola batas energi diri (personal limit) dengan mengenali tanda-tanda kelelahan sejak dini. Selain itu, ia menekankan pentingnya mengatur waktu secara realistis, tidak memaksakan diri untuk menyelesaikan semua hal sekaligus, serta melatih keterampilan komunikasi yang asertif dengan rekan kerja agar potensi konflik dapat diminimalisir.
“Ketika kita mampu mengenali kondisi diri dan memberi ruang untuk beristirahat, kita bukan sedang bermalas-malasan, tetapi sedang menjaga keberlanjutan semangat mengajar,” jelas Bu Ike.
Webinar berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam dan diakhiri dengan sesi refleksi singkat. Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan hingga akhir. Melalui kegiatan ini, diharapkan guru-guru PAUD dan calon pendidik semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan mental serta menemukan cara untuk terus bersemangat dalam menjalankan profesinya.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Universitas Al-Amien Prenduan dalam mendukung profesionalisme guru PAUD yang berkarakter, berkompeten, dan berdaya tahan tinggi dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan modern.