Lima mahasiswa Program International Class Programme (ICP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Universitas Al-Amien (UNIA) Prenduan ukir pretasi di Fakultas Pengajian Bahasa Utama (FPBU), Universiti Sains Islam Malaysia, Kamis (03/07).
Para mahasiswa PAI UNIA Prenduan yang mengikuti student mobility di Malaysia ini berhasil mengukir prestasi dalam ajang Innovation & Technology Development Competition (InTechDev) 2 Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Dewan Utama FPBU USIM. Kegiatan ini merupakan bagian dari penilaian akhir mata kuliah Inovasi dan Teknologi Pendidikan, yang sekaligus menjadi wadah para mahasiswa untuk memamerkan hasil karya inovatif mereka dalam bentuk proyek teknologi pendidikan.
Lima mahasiswa ICP-PAI UNIA Prenduan yang tergabung dalam program student mobility terlibat dalam beberapa kelompok berbeda dan berhasil mencetak prestasi membanggakan: 1 medali emas, 1 medali perak, dan 3 medali perunggu. Salah satu peraih medali emas adalah Samir Abdurohman Syarif, yang tergabung dalam Grup 5 bersama timnya.

Kompetisi yang berlangsung sejak pukul 08.00 pagi ini dibuka dengan lagu kebesaran USIM, diikuti sambutan dari perwakilan pimpinan fakultas, Prof. Dr. Noor Saazai binti Mat Saad, serta dosen pengampu mata kuliah, Dr. Hazlina Abdullah. Dalam sambutannya, Dr. Hazlina menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan daya cipta mahasiswa dalam merespons kebutuhan pendidikan masa kini.
Tercatat sebanyak 21 kelompok yang terdiri dari lebih dari 120 mahasiswa berpartisipasi dalam kompetisi ini. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil proyek inovasi yang telah dirancang selama perkuliahan. Penilaian dilakukan oleh delapan juri independen dari kalangan akademisi FPBU yang memiliki rekam jejak kuat di bidang inovasi pendidikan.
Dalam kompetisi yang sangat kompetitif ini, hanya 3 kelompok yang berhasil meraih medali emas, 7 kelompok meraih medali perak, dan 11 kelompok meraih medali perunggu. Capaian mahasiswa UNIA Prenduan ini menjadi bukti kualitas dan daya saing mahasiswa ICP-PAI di kancah internasional.
Kegiatan yang berakhir pada pukul 13.15 siang ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga memperkuat kolaborasi dan pertukaran ide lintas budaya dan negara. Semangat “Integrasi Nadi Kecemerlangan” yang diusung FPBU menjadi napas bersama dalam mendorong para mahasiswa — termasuk mahasiswa internasional dari UNIA Prenduan — untuk terus berkarya dan menginspirasi. (AJMI)